“Era Kemerdekaan Mahasiswa”


 Mahasiswa sebagai harapan bangsa yang harus berperan aktif dalam hal apapun dalam merubah kondisi sosial dan bermanfaat terhadap lingkungannya, maka di butuhkan semangat yang selalu berkobar, dari sinilah di butuhkan seorang pemimpin yang mempunyai integritas, mimpi dan kerja-kerja yang kongkrit.
Dalam hal ini kampus adalah tempat yang cocok untuk melatih diri bagaimana seharusnya mahasiswa berperan dan dalam lingkup apa ia bergerak.
Salah satu wadah yang tersedia di kampus adalah organisasi yang ada di intra kampus, dan kegiatan-kegaiatan akademis lainnya di luar kampus, salah satunya adalah sampai saat ini saya sebagai tim survey malang corruption wacht(MCW) tentang Kebebasan Informasi Publik(KIP).
Ini adalah salah satu bentuk keperdulian saya sebagai mahasiswa dalam mendorong sebuah perubahan di tingkat birokrasi agar informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa di komsumsi secara bebas tanpa ada tekanan apapun.
Begitupun dengan lembaga Dewan Perwakilan Mahasiswa(DPM), syarat sebagai seorang pemimpin di DPM yang Pertama: kegiatan-kegiatan atau program kerja yang ada di DPM sendiri haruslah transparan dan akuntabel, ini sebagai instrumen dalam mereformasi sistem yang selama ini kurang baik(yang terkesan tertutup) menjadi lebih baik.
Kedua: mengembalikan kedaulatan mahasiswa, dalam artian mahasiswa haruslah dikuatkan dengan cara meningkatkan kapasitas keilmuannya, maka haruslah tersedia forum-forum(diskusi) sebagai tempat peningkatan kapasitas.
Seperti yang kita ketahui, bahwa pihak eksekutif dan dekanat yang selama ini selalu menutup diri dalam memberikan informasi yang seharusnya didapat oleh mahasiswa, maka yang pertama; DPM adalah alat untuk mengontrol sejauh mana dan sebaik mana kinerja kedua lembaga tersebut.
Kedua;DPM haruslah menjadi mediasi aspirasi bagi mahasiswa, dalam hal ini DPM sebagai lembaga mahasiswa tentu haruslah membela hak-hak mahasiswa.
Ketiga;DPM sebagai lembaga dalam mewakili kepentingan mahasiswa maka haruslah bisa menyambungkan kepentingan antar lembaga yang ada, sehingga tercipta FISIP yang kritis, transpormatif dan solutif.
Selain hal-hal yang tersebut diatas, maka sangat mustahil akan tercapai perbaikan-perbaikan jika tidak ada dukungan dari mahasiswa lain. Keterlibatan mahasiswa lainnya adalah sebagai bentuk terjadinya reformasi birokrasi DPM.
Beberapa hal yang telah disebutkan diatas adalah bangunan sistem, dalam hal ini mengambil dari pendapat Talcott Parsons(seorang tokoh sosiolog) yang mengatakan bahwa, perubahan-perubahan sistem haruslah ada proses yang mengiringi yang kemudian Talcott membagi menjadi empat macam proses:
Pertama;proses keseimbangan, dimana dibutuhkan antara keseimbangan lingkungan.
Kedua; proses perubahan struktur, disini dibutuhkan orang-orang baru dan ide-ide baru dalam merubah struktur.

Ketiga;proses perubahan diferensiasi struktur, ada nilai(lebih ke perubahan perilaku).

Keempat; proses evolusi, ini adalah perkembangan atau perubahan(baik perubahan kinerja,sistem).

Maka, dengan beberapa perubahan(sebagai simbol kemerdekaan mahasiswa) yang telah di rancang oleh calon pemimpin anda, mari kita menyatukan keinginan kita—yaitu “era mahasiswa merdeka”.

Terimakasih....

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.